Netizen Myanmar Menentang Usulan RI untuk Adakan Pemilu Ulang

Rakyat Myanmar kutuk kudeta militer. (AP/Aung-Shine) dok: cnnindonesia.com

GrafikaNews.com - Indonesia dikabarkan mendorong negara ASEAN memberi solusi atas situasi yang terjadi di Myanmar. Indonesia mengusulkan militer Myanmar mengadakan pemilu, dengan pengawas untuk memastikan adil dan inklusif.

Namun, harapan Indonesia akan adanya pemilu ulang ditentang oleh warga Myanmar lewat Twitter. Mereka menegaskan bahwa rakyat Myanmar hanya menerima hasil pemilu yang diadakan pada bulan November 2020.

Dalam Pemilu Myanmar pada November 2020, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi memperoleh mayoritas kursi di parlemen Myanmar. Namun, oposisi yang didukung oleh militer menolak hasil pemilu itu hingga akhirnya terjadi kudeta.

Salah satu akun yang menolak usulan Indonesia adalah @UNayLynn. Dia menyatakan tidak setuju Indonesia meminta ASEAN mendesak militer Myanmar mengadakan pemilu ulang. Dia menilai hal itu bertentangan dengan suara masyarakat.

"Kami, Rakyat Myanmar, hanya menerima Hasil Pemilu November 2020 dan pemerintah terpilih kami! @LeongWaiKitCNA #HearTheVoiceOfMyanmar," kicau @UNayLynn.

Sedangkan @EiKhine51465800 mengutuk tindakan Indonesia yang dianggap melegitimasi kudeta. Dia meminta Indonesia menghormati pemilu pada November 2020 dan tidak melakukan apapun jika bukan hal yang benar.


"Kami mengutuk pengkhianatan Indonesia terhadap Myanmar dengan melegitimasi kudeta. Jangan adakan pemilihan lagi. Hormati Pemilu 2020. Dengarkan suara orang-orang. Jangan lakukan apa pun jika Anda tidak dapat melakukan hal yang benar. #HearTheVoiceOfMyanmar #Myanmar," kicau @EiKhine51465800.

Sementara @phyokyaw2020 menyampaikan bahwa dirinya dan rakyat Myanmar menolak adanya pemilu ulang yang diusulkan oleh Indonesia.

"Kami, Warga Myanmar sangat menolak usulan Indonesia untuk Pemilu Ulang. #HearTheVoiceOfMyanmar," kicau @phyokyaw2020.

Adapun @daisaku_psac meminta Indonesia berdiri bersama rakyat Myanmar. Dia menegaskan rakyat Myanmar hanya mendukung pemerintahan terpilih dan tidak ada kecurangan dalam pemilu seperti yang diklaim oposisi dan militer.

"Kami ingin mendukung pemerintah terpilih kami," ujar @daisaku_psac.

Sebelumnya, sekelompok warga dilaporkan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Indonesia di Myanmar untuk memprotes sikap Jakarta yang diduga mendukung pemilihan umum ulang yang diserukan militer negara tersebut.

Melalui Twitter, seorang jurnalis Al Jazeera yang merupakan eks koresponden Reuters di Myanmar, Hin Zaw, mengunggah sejumlah gambar yang memperlihatkan kedubes RI di Yangon telah dikepung warga lokal dengan berbagai slogan berbahasa Myanmar.

"Protes telah berlangsung di Kedubes Indonesia di Yangon pagi ini menyusul laporan yang muncul bahwa negara (RI) tengah membujuk negara ASEAN lain untuk mendukung pemilu baru yang diserukan junta militer ilegal," kata Hnin Zaw dalam unggahannya. (*)

 

 

 

(Dok: CNNIndonesia.com)

Tags: