Tim Penilai Fakta Lapangan KMPS: Batu Dendeng Lombok Barat Layak Juara

Giri Menang, Grafikanews.com - Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyambut Tim Penilai beserta rombongan dari Kementrian PUPR RI saat melakukan kunjungan fakta lapangan pada lomba Kelompok Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) tingkat Nasional di Batu Dendeng, Lingkungan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Senin (15/8).

KMPS ini sebelumnya pernah persentasi secara zoom meeting. Di mana dalam persentasinya disampaikan semua profil KMPS yang diikuti oleh 37 peserta se-Indonesia. 

Ketua Tim Juri Kementrian PUPR Dr. H. Muhammad Amron mengatakan KMPS Lombok Barat ini layak juara karena selain lokasinya asri dan bagus  pemimpin di daerah juga sangat kompak dengan kelompok KMPS. 

Yang sangat membanggakan dan yang penting lagi bisa berkelanjutan dengan membentuk Kelompok Peduli Sungai (KPS) yang lain sehingga kondisi sungai semakin baik. 

"Intinya KPS Batu Dendeng ini bagus sekali, mudah-mudahan ini terus berkelanjutan dan KPS lainya di Lombok Barat menjadi langganan juara di tahun-tahun yang akan datang," pungkasnya.

Sementara, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan kepada ketua tim juri dan rombongan kalau pihaknya di Lombok Barat sudah berbagai macam usaha dilakukan terkait bagaimana sungai-sungai di Lombok Barat bisa bersih dan  memberikan manfaat kepada masyarakat bukan sebaliknya memberikan mudarat.


Dikatakan Fauzan pemerintah selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I untuk melakukan program restorasi sungai seperti dilakukannya pada tahun 2018 dan 2019 sebelum pandemi Covid-19.

Restorasi yang dilakukan tersebut, tuturnya, bekerjasama dengan pihak TNI dengan menyiapkan anggaran Rp 1 milliar.

"Anggaran kita siapkan dari Pemda Rp 1 milliar satu program yang bekerja TNI, alat berat dari BWS. Dengan Rp 1 milliar itu rata-rata mampu merestorasi 10 kilometer termasuk di beberapa titik pemasangan bronjong," kata Fauzan.

Kemudian pada tahun 2020 restorasi macet karena anggaran Daerah kena refokusing sampai saat ini. 

"Mudah-mudahan program ini berlanjut di tahun 2023," harap Ojan, panggilan akrab Fauzan Khalid.

Berikutnya di hadapan tim penilai mantan Ketua KPU NTB itu juga sampaikan kalau tantangan mengelola sungai itu sangat berat karena kebiasaan masyarakat membuang sampah. 

Sungai itu menjadi pembuangan sampah sementara dan laut menjadi pembuangan akhirnya.
Demikian juga aliran irigasi juga menjadi pembuangan sementara, sawah petani menjadi pembuangan akhir itu menjadi tantangan, katanya. 

"Ke depan untuk megoptimalkan aliran sungai  bersih dan asri diharapkan supprot oleh Kementerian PU melalui  Dirjen Pengelolaan Air," harapnya. (Red)

Tags: