Pimpin Rembuk Stunting, Bupati Fauzan Minta Semua Pihak Bergerak Turunkan Angka Stunting

Giri Menang, Grafikanews.com - Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid membuka kegiatan rembuk stunting di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2022 di Ruang Jayangrane, Senin (19/9). 

Dalam kesempatan itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, meminta semua pihak bergerak dalam menurunkan angka stunting. Stunting tidak bisa dikerjakan oleh Dinas Kesehatan dan BKKBN saja, melainkan membutuhkan semua pihak untuk saling bekerja sama, katanya. 

“Dalam menurunkan angka stunting sangat dibutuhkan kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak dan tetaplah ingat bahwa ini bukanlah hanya tugas kita sebagai ASN, melainkan tugas kemanusian untuk saling membantu kepada sesama,” tegasnya. 

Bupati dua periode ini  juga kaget karena mengetahui hingga saat ini masih banyak masyarakat yang percaya atas mitos-mitos yang beredar di lingkungan mereka mengenai larangan untuk makan makanan tertentu. 

"Saya pikir hal seperti ini sudah lama hilang, tetapi ternyata masih banyak masyarakat yang percaya akan hal tersebut. Jika seperti itu, berarti kami dari pemkab harus dapat lebih dekat dengan masyarakat dalam memberikan sosialiasi mengenai gizi makanan yang dibutuhkan selama kehamilan maupun balita," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator Penurunan Stunting Provinsi NTB dr. Lina Nurbaiti dalam paparannya menyampaikan, bahwa dalam menurunkan angka stunting tidak boleh hanya fokus kepada satu fase saja, karena dalam melaksanakan pencegahan stunting harus dilaksanakan pada semua fase yaitu pada fase balita, remaja dan ibu hamil. 


“Tidak dianjurkannya untuk fokus hanya kepada satu fase ialah karena fase tersebut nantinya akan mengulang kembali, sehingga dibutuhkan penanganan sebaik mungkin di setiap fasenya,” katanya. 

dr. Lina Nurbaiti juga mengatakan bahwa peran orang tua dalam mencegah terjadinya stunting sangatlah penting. Karena walaupun keluarga tersebut memiliki ekonomi yang baik dan dapat makan makanan yang bergizi, akan tetapi bila sang ibu memberikan tekanan mental kepada sang anak, maka gizi tersebut pun tidak dapat diserap oleh anak sehingga menyebabkan berat badan anak tersebut tidak naik. 

Dia juga menyebut dalam mensosialisasikan mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil mapun balita pemerintah kabupaten harus memperhatikan kebiasaan serta kebutuhan dari ibu hamil maupun balita.

"Hingga saat ini saya masih sering menemukan beberapa kebiasaan masyarakat yang melarang ibu hamil atau anak mereka untuk mengkonsumsi makanan tertentu karena terhalang oleh mitos,” terangnya.

Oleh karena itu kata dia, dibutuhkan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat bahwa mitos yang mereka percayai hingga saat ini tidaklah benar. Dan mereka pun harus dapat mengkonsumsi makanan lengkap bergizi selama kehamilan maupun untuk anak mereka nantinya. 

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Lobar Arif Suryawirawan menambahkan, bahwa berdasarkan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) terbaru angka stunting di Lombok Barat telah mencapai 18,98% yang di mana termasuk dalam kategori baik.

“Pada tahun 2022 ini terdapat 79 desa dengan kategori baik dan 0 desa dengan kategori sangat buruk. Kami berharap dengan adanya bantuan dari Pemerintah Pusat dalam memenuhi Pemberian Makanan Tambahan angka stunting di Lombok Barat dapat semakin menurun,” terangnya. 

Hadir mendampingi  Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam kegiatan tersebut Asisten I Setda Lobar Agus Gunawan, Kepala OPD, serta Kepala Puskesmas se-Kabupaten Lobar. (Red)

Tags: