Mataram, Grafikanews.com – Direktur RSUD Provinsi NTB dr. H. Lalu Herman Mahaputra mengatakan dalam ajang MotoGP nanti dipastikan penonton akan lebih banyak dibanding WSBK. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi lonjakan penonton, pihaknya akan menambah lagi jumlah tenaga kesehatan (nakes) dalam menunjang pelayanan kesehatan. 

Menurutnya, akan ada lebih dari 500 nakes yang diturunkan. Disebar di sejumlah titik, di kawasan sekitar Mandalika hingga RSUD Provinsi NTB.

”Untuk di ring satu antara sirkuit dan internal RSUP ada 400 tenaga medis akan disiagakan. Sisanya menyebar di hotel, puskesmas, dan posko kesehatan lainnya,” ucap dokter Jack sapaan direktur RSUD NTB itu, Kamis (17/3).

Tenaga medis yang bertugas di Sirkuit Pertamina Mandalika nantinya akan ditempatkan pada 17 titik. Disesuaikan dengan jumlah tikungan sirkuit. Tujuannya agar pengawasan dan penanganan bisa cepat dilakukan saat terjadi insiden.

Selain tenaga medis, RSUD NTB juga telah menyiapkan 10 unit ambulans di areal sirkuit dan 5 unit di areal Mandalika. Ditambah dua unit helikopter dari Basarnas. ”Semuanya sudah siap,” terang dokter Jack.

Alat kesehatan yang sesuai standar FIM seperti Xray dan USG juga telah tersedia di Medical Center Sirkuit Mandalika. 

RSUD NTB menugaskan tenaga kesehatan di Sirkuit Mandalika yang terdiri dari;

- 30 dokter spesialis
- 17 dokter umum 
- 57 perawat
- 33 orang tenaga penunjang

Untuk pelayanan di RSUP NTB sendiri telah disiapkan berbagai fasilitas serta keperluan perawatan pasien, seperti;

- 14 tempat tidur di ruang IGD
- 2 tempat tidur di ruang ICU
- 5 kamar operasi
- 9 kamar perawatan VIP dan VVIP 
- 4 tempat tidur untuk ruang isolasi VIP dan VVIP
- Alat penunjang CT Scan dan MRI
- Serta Helipad untuk pendaratan helikopter

Jumlah nakes yang siaga di RSUD NTB terdiri dari; 17 dokter spesialis, 3 dokter umum, 94 perawat dan 15 tenaga penunjang. “Nakes yang bertugas terpisah dengan yang ada di pelayanan reguler. Artinya, pelayanan kesehatan di RSUD NTB tetap jalan seperti biasa selama event MotoGP berlangsung,” pungkas dokter Jack. (Red)