Harga Karet Rp10.000 Masih Bisa Membuat Petani Tersenyum

Petani Karet, Desa Pematang Ulin, Saimun

BATULICIN, Grafikanews.com - Setetes demi setetes karet cair mengikuti alur torehan pohon karet yang ditoreh petani hingga getah cair itu jatuh ke sebuah mangkok yang berada di bawah ujung alur torehan.

Itulah aktivitas sehari-hari yang dilakukan para petani karet agar mangkok bisa penuh dengan cairan getah.

Ini seperti yang dilakukan petani karet Desa Pematang Ulin, Kecamatan Karang Bintang bernama Saimun. 

Saimun yang juga merupakan Ketua Kelompok Petani Karet di RT.07 Desa Pematang Ulin ini menjelaskan, petani karet di desanya mengumpul lem di mangkok dan mencetaknya ke sebuah lobang percetakan karet begitu mangkok penuh dengan karet torehan.

Kemudian karet ini ditimbang, di mana proses timbangan dilakukan dua pekan 1 kali.

Saimun memaparkan, 1 kilogram getah karet dihargai sekitar Rp 10.000 lebih. Para petani di desanya, dalam dua pekan bisa mendapat sekitar 70 kilogram hingga 100 kilogram.


"Kemarin 1 minggu yang lalu harga karet 1 kilonya Rp11.100, masih lumayan saja harganya ketimbang tahun 2019 dan 2020 yang hanya Rp6.000, Rp7.000 dan Rp8.000," ungkap Saimun.

Saimun bersyukur sekarang harga karet di atas Rp10.000. Tentunya harga ini masih bisa membuat petani tersenyum lebar.

"Jadi pada Minggu kemarin harganya masih Rp11.100. Saya berharap harga karet ini bisa mencapai Rp15.000, agar para petani bisa sejahtera," harap Saimun.[joni]

 

 

 

 

 

 

Tags: