Demi Keamanan, Kades Jagerage Induk; Kreditor Jangan Masuk Desa

Foto Pemdes Jagerage membagikan ribuan masker Kepada masyarakat

Grafika News – Lombok Barat – Berbagai langkah dilakukan oleh pemerintah desa di Lombok Barat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Seperti halnya Pemdes Jagaraga Induk, melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan disemua tempat ibadah seperti Masjid, Musolla, Pure hingga di rumah-rumah warga di wilayah setempat.

Demikian disampaikan Plt Kepala Desa Jagaraga Induk Iskandar S. Sos saat dikonfirmasi (Rabu, 22/04/2020). Iskandar menjelaskan, pihaknya melakukan pembatasan jam malam dari jam 20.00 sampai 22.00 malam bagi warga luar yang ingin keluar masuk wilayah Jagaraga. Pembatasan jam malam ini diberlakukan di lima titik mulai dari jembatan perbatasan antara Jagaraga Induk dan Jagaraga Indah, di depan Warde, di antara perbatasan Kuripan utara, di Krang Bucu dan di depan Puskesmas yang berbatasan dengan desa Kuripan.

"Langkah ini didukung oleh Muspika Kecamatan, Kapolsek dan Danposramil," ungkpnya.

Selain itu pihaknya telah memberikan penekanan dan himbauan kepada tukang tagih, tukang kredit yang dari unsur Bank, Koperasi, finance agar sementara waktu jangan masuk di wilayah Jagaraga dulu. biarkan masyarakat tenang dan selalu terjaga kesehatannya, biarkan mereka konsentrasi untuk mengantisipasi bahaya penularan virus ini.

Menurutnya, dalam memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait bahaya Covid ini, menjadi hal utama untuk dilakukan, sehingga, antisipasi ini bisa dilakukan secara menyeluruh oleh masyarakat, sehingga potensi daripada penyebarannya bis tereliminir.

"Sosialisasi ini kami kerjasama dengan puskesmas melalui corong speaker, tim relawan covid Jagaraga serta melibatkan masyarakat sendiri, " ungkapnya.


Iskandar menjelaskan, terkait tindakan promotif dan preventif ini, pihaknya menggunakan anggaran dana desa sebesar 164 juta. Dana ini dialokasikan untuk sejumlah perangkat alat pelindung diri seperti, cairan Disinfektan, Masker, ember bersama kerangkanya lengkap dengan sabun. Fasilitas ini kita tempatkan di semua tempat ibadah, di gerbang gang masuk di semua Dusun.

"Sementara kami baru manfaatkan sebesar 64 juta dulu. Sebab, kami masih harus menunggu revisi APBDes," ungkapnya.

Lebih lanjut menurut Iskandar, komitmen desa untuk memanfaatkan dana desa ini dilakukan secara terbuka dan transparan. Sehingga, sejauh mana mana penggunaannya harus tepat sasaran.

"Insya Allah, kami ikhtiarkan untuk kebaikan masyarakat," ujarnya.

Mengenai kasus Covid di Desa Jagaraga terang Iskandar, berdasarkan data dari puskesmas, hingga hari ini masih zona hijau dan tidak ada yang positif. Namun terdapat satu orang PDP dan 21 ODP.

"Alhamdulillah dengan terus sosialisasi dan pemberlakuan phisical distancing, kami berharap bisa mengendalikan peredaran virus," tegasnya. (Gus)